Jalan Benar Menulis Novel
Siapa yang tidak mengenal sosok Arswendo Atmowiloto, yang meninggal 19 Juli 2019 lalu. Dari tangannya pernah terlahir novel-novel yang sangat berkesan di hati penggemarnya, di antaranya adalah Senopati Pamungkas dan Canthing. Namanya juga tenar bersama Keluarga Cemara yang kaya akan pembelajaran hidup. Bahkan, kala sakitnya penulis kelahiran Solo ini sempat menyelesaikan novel berjudul Barabas Diuji Segala Sisi yang berkisah tentang terpidana mati bernama Barabas yang diselamatkan oleh Yesus dari hukuman mati, yang launching pada 19 Agustus 2019 lalu. Arswendo memang sangat menginspirasi para penulis lainnya, termasuk para pemula yang mencoba meneruskan jejak literasinya.
Sebuah buku panduan menulis berjudul Jurus Jitu Mengarang Novel Bermutu buah karya Wiwid Prasetyo, sangat menarik untuk bahan bacaan bagi kita, terutama yang berniat menjadi penulis novel. Mengapa harus menulis? Wiwid Prasetyo sempat mengutip pengakuan Arwendo, “Saya menulis karena memang hanya ini pekerjaan yang saya bisa, mau jadi ABRI fisik saya tidak kuat, otak juga nggak begitu pandai, mau macarin anak orang kaya wajah saya kurang ganteng, mau apa lagi, jadi ya dengan menulis ini yang saya bisa, dengan memperhatikan pengalaman saya yang menyedihkan, akhirnya bisa menjadi bahan tulisan saya sendiri.” (halaman 14)
Dengan gaya penyampaian yang sederhana, buku ini dimulai dengan memotivasi pembaca agar bersemangat dalam menulis. Novel setebal apapun akan diawali dengan tulisan tekun dari lembar ke lembar. Kata Gus Mus, menulis itu mudah, yang sulit menyelesaikannya. Maka jurus jitu dalam buku ini sangat ampuh untuk kita bisa menghasilkan novel bermutu.
Masalah klasik penulis pemula seperti kebuntuan menulis, takut karya tidak laku, hingga jurus menaklukkan mood dan bagaimana memilih waktu-waktu ajaib untuk menulis, dibahas Wiwid Prasetyo sambil menguraikan teknik-teknik menulis novel yang dipraktikkannya hingga dalam sekitar 2 tahun saja ia bisa menghasilkan lebih dari 25 judul buku. Jangan takut untuk bermimpi besar, sebab orang yang tak punya mimpi berarti tak punya cita-cita. (halaman 54)
Dalam menulis novel, kita harus menentukan cerita dari awal hingga akhir, menekuninya dari lembar ke lembar. Membuat target menulis harian. Wiwid sendiri mengaku pernah menarget menulis 20 lembar setiap hari, hingga dalam sebulan ia bisa menghasilkan dua buku, sebuah novel setebal 400 halaman dan buku anak-anak. (halaman 6). Baginya itu belum seberapa jika dibandingkan dengan Habiburahman El Shirazy yang menulis novel 400 halaman hanya dalam waktu seminggu!
Menggali ide dan mengemasnya menjadi menarik perlu mengetahui tips dan triknya. Memilih ide yang benar-benar unik dan orisinal, lalu mengutuhkannya dalam sebuah cerita, bisa dilatih dan tidak bisa hanya mengandalkan bakat. Ide adalah emas yang terpendam dalam pikiran, ia harus dikeluarkan. Walaupun ide itu juga bisa terinspirasi dari dunia luar, tetapi ia diolah dan diwujudkan dalam dunia pikiran. (halaman 68)
Hal yang tak kalah penting diperhatikan adalah memilih judul terbaik, menentukan setting tempat, waktu, kebiasaan lokalitas daerah, suasana, ataupun sejarah. Lalu membentuk karakter tokoh sekuat mungkin, mencipta alur dan plot dengan tahapan-tahapannya. Memilah sudut pandang penceritaannya. Dan yang paling pungkas adalah membuat ending yang keren. Banyak pilihan, mau ending yang misterius, penuh kejutan, klasik, atau bahkan seakan tidak selesai. Semua bisa dilatih dan dipelajari. Menyelesaikan sebuah novel seperti kontraksi pada rahim seorang ibu yang hendak melahirkan bayinya. (halaman 140)
Akhirnya, Wiwid Prasetyo tetap mengembalikan semua pada pembaca, karena buku ini tidak akan punya arti jika hanya sekadar dibaca. Calon-calon penulis mau atau tidak untuk gigih melahirkan mimpi-mimpinya jadi nyata. Mimpi memang menjadi penyemangat kita, tetapi yang patut lebih diapresiasi adalah terwujudnya mimpi itu harus diiringi dengan kerja keras.
Selamat membaca, dan semangat menulis!
Judul buku : Jurus Jitu Mengarang Novel Bermutu
Penulis : Wiwid Prasetyo
Penerbit : Hanum Publisher
ISBN : 978-623-90396-4-6
Cetakan : Pertama, Juli 2019
Tebal : xii + 145 halaman
Dimuat di harian Kabar Madura pada 12 Maret 2020, link versi daring: https://kabarmadura.id/jalan-benar-menulis-novel/
Get notifications from this blog
Assalamualaikum Kak. Pian dapat Liebster Award dariku
BalasHapushttps://mzaini30.com/welcome-to-liebster-award-0125.htm