Hilang Kontak
Usai mengambil honor di sebuah penerbitan di Solo, Jon Koplo mampir ke toko buku ternama bersama anaknya yang masih kelas II SD, Gendhuk Nicole. Mumpung ada obral buku murah di sana, Koplo ingin beli beberapa novel dan juga buku anak buat bacaan Gendhuk yang lagi libur sekolah.
Sesampai di tempat parkir, Koplo membuka jok motor dan menaruh amplop honor di dalamnya, baru kemudian masuk ke toko buku.
Cukup lama keduanya memilih buku dan akhirnya membeli beberapa. Setelah puas belanja buku, Koplo mengajak Gendhuk salat Asar dulu di musala. Setelah salat, barulah mereka mendekati motor untuk bersiap pulang.
Saat itulah Koplo kebingungan karena tidak menemukan kunci kontak motornya. “Wadhuh, kunci motor tadi di mana, ya, Ndhuk? Di saku baju dan celana kok nggak ada?”
Melihat ayahnya bingung, Gendhuk Nicole malah nambahi bingung, “Lah, kalau kuncinya hilang kita nggak bisa pulang dong, Yah? Nanti tidur di mana?”
“Sudah, jangan panik. Ayo dicari dulu kontaknya,” ajak Koplo.
Keduanya bergegas menuju musala dan tempat wudu, siapa tahu kunci kontak jatuh di sana. Nihil. Lalu mereka ke tempat obralan buku dan tidak juga berhasil mendapatkan kunci. Dengan lemas kembalilah mereka ke parkiran.
Koplo melihat Tom Gembus si penjaga pintu keluar parkir segera mendekat ke sana dan bertanya, “Mas, di dekat sini ada tukang kunci nggak ya?”
Tom Gembus balik bertanya, “Ada apa, Pak?”
“Kontak motor saya hilang.”
“Motornya apa?”
Koplo menyebutkan merk motor dan warnanya.
“Boleh lihat STNK-nya, Pak?”
“Ada, ini, Mas,” Koplo mengambil STNK dari dompet.
Setelah mengecek STNK milik Koplo, Gembus kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya. “Ini kunci motor Bapak, tadi saya temukan masih menggantung di jok motor.”
Koplo terkejut, tapi juga bersyukur ternyata kontak motornya tidak jadi hilang. “Wah, terima kasih sekali ya, Mas, sudah diamankan,” kata Koplo sambil menerima kontak itu.
“Lain kali lebih hati-hati, ya, Pak,” pesan Gembus.
“Iya, Mas. Makasih.”
Akhirnya Koplo dan anaknya bisa pulang dengan lega. Untung ada tukang parkir.
Sabtiyaningsih (bundasyamsa@yahoo.co.id)
Dimuat di harian Solopos edisi Sabtu Pon, 2 Februari 2019. Pakai nama istri. :)
Get notifications from this blog
Yang masih jadi pertanyaanku, ini harus asli pengalaman pribadi, kah?
BalasHapusMaksudnya bukan Fiksi gitu...
HapusSebaiknya pengalaman pribadi. Bikin dari hayalan alias fiksi juga tidak apa.
Hapusceritanya sederhana tapi rulisannya luar biasa.
BalasHapusKomen dulu baru baca... 😂😂🙏
BalasHapusberapa honor nya mas wakhid kalo di solo pos?? heheh trus berapa lama sejak terbit di proses?? wkwkw #jadi nitip pertanyaan disini dah hahah
BalasHapusHonor 75rb ambil ke kantor redaksi. Yang jauh ditransfer potong biaya transfer.
Hapus