Kisahku dengan Seorang Wanita Cantik 4
Pada kisah yang telah lalu diceritakan, bahwa diriku ini mendapat pesan WhatsApp dari sebuah nomor baru berfoto profil seorang wanita cantik. Dia minta gabung jualan pulsa dan mengaku sudah transfer ke rekeningku, tapi tidak ada dana masuk setelah dicek mutasi. Maka, mau tidak mau, diriku ini menduga ini adalah sebuah modus penipuan.
"Terus solusinya gimana?" tanyaku masih dengan berpura-pura tidak tahu kalau dia mau menipuku.
"Ya ini minta uang yang udah di transfer ke rek jenengan la.. uang yang saya transfer 800 enji," balasnya.
Dia kemudian mengirim sebuah bukti baru yang sangat tidak mendukung. Ini dia:
Aneh dan janggal, kan? Tanggalnya ... nominalnya ... Duh, sangat tidak bermutu usahanya dalam menipu. Editan-editan dan print out mutasi buku tabungannya sama sekali tidak nyambung!
Aku tidak menanggapi untuk beberapa jenak. Dia menelepon lagi. Kupencet reject karena jujur merasa terganggu.
"Kenapa ko di mati enjih.." tanyanya tanpa tanda tanya.
Mendadak aku merasa jengah juga. Muak iya. Pastinya ini akan makin mengganggu kalau terus kutanggapi. "Udah mbak, capek aku," tulisku. Meski aku yakin sebenarnya foto profil mbak-mbak itu juga hanya asal comot saja. Bahkan bisa jadi pelakunya pun laki!
"Tadinya mau tak kerjain balik. Tapi saya agak sibuk," tulisku pula.
"Jenengan boten ngekei cara ne uang uda di transfer gak di isi saldo ya..," balasnya meracau.
"Editan struknya masih kurang sempurna," tulisku.
Bersamaan dia menulis, "Iya minta tolong mas.. ini harga diri saya..di puskesmas mas, di kira saya yang bohong, tapi ini suami saya taksuru bulak balik ke bank.."
"Kalau edit bukti transfer harus lebih teliti lagi. Jangan asal²an," kuberi saran dia. Baik kan aku?
"ya jenengan capek suami saya apa gak capek kalau keliling.." Dia malah masih menanggapi chat yang di atas.
"Dari kiriman bukti awal tadi sdh saya pastikan palsu," tulisku.
"ko bisa palsu gimana mulut te jenengan jogo.." Dia nyolot.
"Saya iseng aja pengin tahu sejauh mana usahamu. Ternyata edit² nya acak²an.*
Dia masih membalas, "kulo nyuwun mutasi ne sampean kalau emang belum masuk"
Iseng juga, kutulis sebuah dusta, "Istri saya pegawai puskesmas weru. Tapi tidak kenal nmr sama fotomu."
"foto lan ku sherr lo bila d isi..saya tugas di puskesamas, siapa nama ya.. jangan bohong u.."
"Yowis, penasaran maunya kamu apa, maka saya ikuti terus. Eh, nipunya kurang profesional."
Terbersit di hatiku memberinya nasihat. Kutulis, "Cari cara halal aja, rezeki halal lebih enak."
Dia tidak membalas. Mungkin mulai menyadari usaha penipuannya sia-sia. Kutulis dusta lagi, "Saya dlm proses pelacakan point lokasi WA kamu lho."
Dia sudah tidak menggubris. Duh ... Si Cantik akhirnya kabur! Berarti kisah ini harus berakhir juga.
Ini adalah kisah nyata yang kualami. Ada yang berusaha menipu. Kalau menurut rabaanku, dia pasti hanya melihat konterku di Google Map dan berusaha menghubungkan dengan letak puskesmas Weru, yang katanya tempat dia kerja.
Inti dari cerita ini, kita semua-muanya harus selalu waspada. Jangan mudah percaya dengan nomor baru. Jangan mudah panik kalau ada yang menghubungi. Tetap pakai akal sehat agar tidak gampang kena tipu.
Cukup sekian ya, ceritaku. Terima kasih sudah mau baca.
The End.
Get notifications from this blog
Sudah berakhir ya om 😰
BalasHapusIya... Kelar mbak.
HapusAh Bapak terlalu baik deh, seharusnya suruh share lokasi dulu biar beneran kena lacak.
BalasHapusWaspadalah... waspadalah...
!
Terima kasih banyak atas cerita mendidiknya
Makasih sdh mau baca, Zil.
HapusHmm...abal abal
BalasHapusIya mbak..
Hapusya amplopppp, mbaknya gigih tenanan yo mas. wahhh berarti gak ada lanjutan cerita nih mas?
BalasHapusWis rampung mbak...
Hapus