√ Gara-Gara Duit Seratus Ribu - Halaman Rumah Syamsa

Gara-Gara Duit Seratus Ribu


"Hentikan! Cukup!" Perempuan itu lekas menghadang di depan lelaki dengan celurit terhunus dan sudah berlumur darah itu.

"Minggirlah kau! Ini urusan laki-laki!" Bentakan yang kasar.

"Tidak! Kau tidak bisa berlaku sewenang-wenang seperti ini!" Perempuan itu tidak gentar.

"Minggirlah, kalau kematianku bisa memuaskan dia, aku rela!" Lelaki di belakang si perempuan yang bicara. Muka dan tubuhnya sudah bermandi darah, entah berapa kali sabetan celurit merobek kulitnya.

Lelaki bercelurit merangsek maju. Si perempuan tetap bersikukuh menghalangi, bahkan ia pasang badan demi melindungi lelaki berlumur darah itu. "Langkahi dulu mayatku," tantangnya tegas.

"Sial! Menyingkirlah, Perempuan!" bentak lelaki bercelurit.

"Tidak. Aku tidak akan menyingkir. Aku heran, kalian bisa saling bunuh begini hanya gara-gara duit seratus ribu rupiah! Memalukan!"

"Ini tidak hanya soal nilai 100 ribu rupiah! Ini soal harga diri!"

Lelaki bercelurit itu lekas mendorong tubuh si perempuan hingga terjengkang jatuh. Lalu mata iblisnya menatap tajam ke arah lelaki berlumur darah yang sudah tidak berdaya itu. Uang Rp100.000,00 terbayang di matanya.

***

Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan dari contoh tulisan di atas, yakni penulisan uang dalam satuan rupiah. Kira-kira masihkah ada yang bingung? Kita akan membicarakan uang seratus ribu rupiah. Coba lihat penulisan berikut ini:

Rp100.000,00
Rp. 100.000
IDR 100.000,00
Rp 100 ribu
100 ribu rupiah
seratus ribu rupiah
100.000 IDR

Mana yang sering teman-teman gunakan saat menulis? Apakah itu sudah baku sesuai aturan ejaan bahasa Indonesia yang benar? Atau teman-teman justru tidak memikirkan bahwa penulisan rupiah ada aturannya? Sebagai penulis yang baik, marilah kita bersama-sama belajar menulis dengan baik dan benar.

Baiklah kita akan membahas bagaimana penulisan bilangan nominal rupiah yang benar.

1. Penulisan dengan huruf
Untuk menulis dengan huruf, maka kita harus menuliskannya dengan utuh satuan rupiahnya, dan gunakan huruf kecil, kecuali awal kalimat. Contoh:
  • Seratus ribu rupiah menjadi penyebab pertengkaran itu.
  • Pertengkaran itu terjadi hanya gara-gara uang seratus ribu rupiah.

2. Penulisan dengan simbol Rp
Ini yang sering salah dan menjadi rancu. Perlu diingat, ya, Rp bukan singkatan dari rupiah, tetapi adalah simbol mata uang. Penulisannya adalah serangkai dengan nominalnya, tanpa ada tanda titik atau spasi memisahkan. Sementara tanda titik boleh digunakan sebagai pembatas ribuan. Tutup dengan tanda koma dan dua nol di belakangnya sebagai penanda nominal utuh (bulat). Contoh:

  • Keduanya membayar dengan uang Rp100.000,00
  • Apalah artinya selembar uang Rp100.000,00
3. Penggabungan angka dan huruf
Penulisan angka dan huruf boleh dikombinasikan untuk jumlah yang besar. Misalnya Rp100 ribu.
Tapi ingat, cara penulisan bilangan (baik memakai penulisan dengan angka dan bilangan) tidak boleh sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi. Misalnya Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) hanya untuk dokumen resmi.

4. Penggunaan IDR
IDR adalah standar internasional mata uang Indonesia dengan menerapkan ISO 4217. IDR singkatan dari Indonesian Rupiah . Seperti misalnya USD untuk Dollar Amerika Serikat. 

ISO 4217 adalah standar internasional yang ditetapkan oleh International Organization for Standardization atau ISO yang berisi kode tiga huruf (juga disebut dengan kode mata uang) yang mendefinisikan nama mata uang. Daftar kode ISO 4217 dipakai oleh perbankan dan bisnis di seluruh dunia untuk mendefinisikan mata uang. Di beberapa negara, kode-kode mata uang tersebut sudah dikenal luas sehingga nilai kurs yang diumumkan di surat kabar dan bank menggunakan kode-kode ini dibandingkan nama mata uang yang telah diterjemahkan atau simbol mata uang lainnya. (Wikipedia)

Penggunaan kode mata uang ISO 4217 belum ditetapkan oleh PUEBI. Ada dua cara yang digunakan oleh berbagai negara di dunia untuk meletakkan kode ini: di depan (mis. EUR 50) atau di belakang angka (mis. 50 EUR). Karena kode ini adalah singkatan yang menerangkan angka, sama seperti kata rupiah menerangkan angka, kode ini sebaiknya ditulis di belakang angka, sesuai dengan
hukum D-M kita. Jadi, 50.000 IDR, bukan IDR 50.000.

Nah, sekarang sudah tahu, kan, mana yang benar dan mana yang tidak tepat dalam menuliskan nominal rupiah? Semoga dengan memperbenar tulisan kita maka kita akan jadi penulis yang benar. Terima kasih.


Get notifications from this blog

7 komentar

  1. Balasan
    1. Kirain cerpen beneran wkwkwk padahal aku penasaran sama endingnya :D

      Nice share nih, aku baru tahu artinya IDR dan Rp ternyata bukan singkatan rupiah, tapi simbol mata uang. Terima kasih ilmunya. :D

      Hapus
  2. Wah, baru tahu. Terima kasih 😁

    BalasHapus
  3. Keseringan pakai Rp.100.000,- ternyata salah juga masih, hehehe

    BalasHapus

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.