Balada Kopdar (5) Syukur
Balada Kopdar
Bagian 5 -Syukur
Ahad, 4 Maret 2018
Sudah lewat jam 9 ketika acara kopdar dimulai. Semua peserta sudah berkumpul. Mas Lutfi yang memandu sebagai master of ceremonies, mengajak semua mensyukuri nikmat tidak terhingga ini. Alunan basmalah mengiring dibukanya pertemuan luar biasa para penggiat dunia kepenulisan ini.
Mas Rouf melantunkan Arrahman |
Selanjutnya, pembacaan ayat suci Alquran membahana menyentuh relung-relung hati hadirin, dengan alunan merdu suara Mas Rouf, yang membacakan surat Ar Rahman. Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan? Sepintas melihat Mas Rouf mengingatkanku pada salah satu keponakanku. "Mirip Ringga, ya, Bun?" bisikku pada istri, disambut anggukannya.
Setelah sesaat hanyut dengan lantunan bacaan Mas Rouf, dilanjutkan sambutan yang disampaikan oleh Ketua Umum ODOP periode II yakni Mas Tian. Usai sambutan, acara sharing dipandu oleh Mbak Sakifah. Dalam kesempatan ini, Mbak Saki menyampaikan bahwa ada beberapa teman yang awalnya sudah berniat hadir tapi mendadak berhalangan datang.
"Semoga lain waktu kita bisa berkumpul dengan teman-teman yang berhalangan hari ini," doanya. Lalu ia melanjutkan, "Kemarin Pak Parto mengabarkan akan datang, tapi sampai sekarang belum tiba dan tidak ada kabar dari beliau."
Tapi tidak lama berselang, peserta kopdar yang disebut-sebut Mbak Saki barusan tiba. Beliau adalah sesepuh dan penasehat ODOP, Pak Parto. Seluruh peserta kopdar lekas berdiri menyambut kehadiran beliau. Aku sendiri tidak menyangka ada beliau yang hadir di sini. Tidak menyangka bisa berjumpa beliau yang penuh semangat meski usia tidak lagi muda itu.
"Alhamdulillah, Pak Parto bisa rawuh ...."
"Saya mohon maaf terlambat," kata Pak Parto. Beliau lalu menceritakan alasan keterlambatannya, "Awalnya kan kita kopdar mau di Sambisari. Saya terlanjur janji sama saudara yang tinggal dekat sana, jadi saya harus menemuinya dahulu sebelum akhirnya ke sini. Jadi saya mohon maaf terlambat datang."
Pak Parto hadir di tengah-tengah peserta kopdar. |
Mbak Hiday menyampaikan nasihat-nasihat. |
Mbak Hiday menyampaikan kebanggaan akan adanya ODOP dan kebahagiaannya menjadi bagian dari komunitas menulis ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pencetus ODOP yakni Bang Syaiha, yang pada kopdar kali ini tidak bisa ikut serta. Berbagai motivasi menulis disuntikkan Mbak Hiday, dengan harapan para peserta ODOP bisa berkiprah lebih jauh dalam literasi tanah air.
Sebelum Mbak Hiday berpamitan, digelar sesi foto bersama dulu. Semoga kita bisa mengikuti jejak Mbak Hiday dalam dunia kepenulisan dan mampu membawa bersama ODOP menjadi komunitas terbaik dalam dunia literasi.
BERSAMBUNG
Get notifications from this blog
:-) ;( masih bersambung aja ceritanya :-D
BalasHapus(o)
Hapus