Saya Tidak Suka Baca Ebook
Pada era digital seperti sekarang ini, segala bentuk kemudahan dihadirkan oleh kemajuan teknologi. Begitu juga dialami dunia kepenulisan, di mana kebutuhan bacaan bisa dipenuhi dengan hadirnya ebook atau buku elektronik, yang bisa menjadi alternatif bacaan saat tidak ada buku fisik.
Ebook yang kita kenal ada yang berbentuk aplikasi offline maupun online, file PDF, bahkan JAR, dan sebagainya. Yang semua bisa dibaca dengan mudah melalui gawai. Bisa dibaca di mana-mana, tidak merepotkan karena tersemat di perangkat tanpa perlu menenteng sebagaimana buku fisik.
Tetapi ternyata, saya adalah satu dari sekian orang yang tidak begitu bisa menikmati bacaan dari ebook. Beberapa alasan berikut ini adalah penyebab kurang sukanya saya dengan buku digital tersebut.
1. Baterai gawai jadi boros
Ini memang penyakit gawai saya, suka cepat habis kalau layar menyala terus. Kan kalau baca ebook bisa dipastikan layar gawai selalu menyala. Jadinya serba repot kalau menggunakannya untuk aktivitas membaca. Takutnya saat penting diperlukan, tuh perangkat kehabisan baterai. Makanya, saya tidak merasakan kenyamanan di sini.
2. Terganggu chat aplikasi perpesanan
Saat asik baca, eh ada notifikasi chat masuk. Terkadang saya suka penasaran untuk membuka chat itu dengan meninggalkan aplikasi ebook. Setelahnya bisa dipastikan lebih asik menanggapi chat dari pada meneruskan baca.
3. Cepat lelah memelototi layar kecil
Layar gawai yang hanya sekian inci, ditambah font yang juga kecil, membuat mata saya cepat pedih, apalagi yang namanya gawai tentu memancarkan cahaya yang lama-lama membuat mata terasa cepat lelah.
4. Tidak leluasa saat si kecil minta pinjam gawai
Anak saya yang belum genap dua tahun, sering kali meminta pinjam dan merebut setiap kali orang dewasa di dekatnya memegang gawai. Nah, ini menambah rasa tidak nyaman bagi saya kalau membaca buku digital. Tidak bisa bertahan membaca sembunyi-sembunyi. Pasti ketahuan si kecil.
5. Sulit saat membuat ulasan review
Saya suka menulis review bacaan yang selesai saya baca. Dan saya sangat kesulitan ketika harus mereview bacaan dari ebook. Mau mencari halamannya tidak semudah saat memegang buku fisik.
Itu beberapa alasan saya merasa tidak asik membaca dari gawai. Tetap saja saya lebih nyaman memegang buku fisik, mencium aroma kertasnya, membolak-balik halamannya, mengelus sampulnya, dan menyelipkan pembatas bacaan.
Bagaimana dengan kalian?
Get notifications from this blog
Podo mas, pegang buku fisik lebih asyik..
BalasHapusDih ... sukanya ikut2an aja!
HapusBetul, buku fisik memang masih belum bisa tergantikan oleh ebook dari sisi kenyamanan membaca.
BalasHapusMemang ebook lebih ringkes dan nggak berdebu, tapi buat apa kalo nggak nyaman dibaca.
Karena dengan kenyamanan kita akan bisa menikmatu bacaan kita.
HapusKetahuan angkatannya .... kayak saya
BalasHapusMudaan saya lah. Hihi
HapusIya iya ....
HapusLebih suka baca buku asli
BalasHapusTp kalo g dapet yg asli ya e-book ajj
Jujur sih kalo kelamaan baca e-book mata jadi sakit.😂
Dih ... samaan.
HapusSama juga lah...
Hapus:-d
Hapusiya sama aku juga salah satu yg ga suka baca ebook :))
BalasHapusDih pada samaan semua.
HapusSaya sebenere suka Buku fisik, tapi apalah daya, ketika Buku fisik saya sudah habis stocknya yg blm dibaca, maka Ijak, Ipusnas lah saya pergi dan sajiannya eBook. Akhirnya terbiasa dan nyaman
BalasHapusIjak ipusnas ada 1 antologiku nangkring di sana. Aku juga blm lama kenal aplikasi perpus itu.
HapusEbook menjadi pilihan kedua setelah buku Fisik, karena buku fisik tidak dibenarkan berada di tempat kerja 🙈😁
BalasHapusBagus kalau begitu. (h)
HapusKalo baca e-book sukanya langsung scroll sampai akhir. Tapi ga tuntas di baca....hihihi
BalasHapusDih ... sama aja buku fisik cuma dibuka2 doang!
Hapus