√ Yuk, Mengenal Penerbit Mayor - Halaman Rumah Syamsa

Yuk, Mengenal Penerbit Mayor


Mimpi menjadi penulis? Pengin bisa menerbitkan buku? Baiklah, kita obrolkan di sini, yuk.

Pertama, kita kenalan dulu dengan dunia penerbitan buku. Secara umum, kita mengenal adanya penerbit mayor dan penerbit indie atau minor atau self publishing.

Penerbit mayor adalah penerbit yang menyeleksi ketat naskah yang dikirimkan penulis, hanya menerbitkan yang sesuai orientasi mereka, dengan segmentasi naskah luas dan jelas. Sementara penerbit indie atau self publishing tidak menolak naskah apapun, yang penting tidak melanggar kaidah umum seperti berbau pornografi atau menyinggung SARA.

Postingan kali ini kita bahas dulu penerbit mayor. Penerbit mayor ini adalah penerbit yang sudah terkenal dan merupakan penerbit besar. Naskah yang berhasil melewati bangku editor yang sudah handal di bidangnya, akan diterbitkan dan didustribusikan ke seluruh pelosok negeri melalui penjualan offline di toko buku besar. Jadi jika berhasil menembus penerbit mayor maka potensi penghasilan besar akan penulis dapatkan dari pejualan buku. Biasanya berkisar 10% dari harga jual buku akan penulis dapatkan sebagai royalti. Bisa juga terbit dengan perjanjian jual putus, penulis dibayar di muka dan tidak ada hitungan royalti lagi.

Contoh penerbit mayor adalah Tiga Serangkai, Gramedia, Gagas Media, Transmedia, Grasindo, Agromedia, Diva Press, Noura Book, Bentang Pustaka, Elexmedia Komputindo dan masih banyak lagi. Lihat saja nama penerbit pada buku-buku yang dijual di toko buku besar semacam Gramedia atau Gunung Agung. Penerbit mayor ini memiliki standar kriteria, orientasi dan segmentasi naskah yang diterbitkan. Jika kita ingin menerbitkan buku di sana tentunya kita harus sering-sering baca buku terbitan mereka untuk mendalami seperti apa naskah yang bisa diterima dan sesuai selera editor sebagai penjaga gawang.

Saya sendiri belum pernah mengirim naskah ke penerbit mayor karena memang belum memiliki naskah utuh yang mumpuni. Saya hanya baru bisa mengecap hasil dari penerbit mayor saat dua cerita saya lolos pada buku antologi yang berhasil terbit di Elexmedia Computindo pada lini Quanta. Meskipun bukunya tidak best seller, tapi saya sudah dapat transferan royalti dari PJ antologi tersebut. Tak seberapa karena memang dibagi-bagi ke seluruh kontributor.

Nah, sudah ada gambaran tentang penerbit mayor? Pokoknya harus benar-benar punya naskah mumpuni kalau ingin mencoba menembus penerbit besar. Bukan hal yang tidak mungkin, tapi butuh proses panjang. Ketika kita sudah mengirim naskah ke penerbit mayor, masa menunggu pun cukup lama, rata-rata sekitar 3 bulan untuk mendapat jawaban dari editor. Memang butuh mental seorang pejuang.

Tapi ketika kita belum benar-benar bisa maksimal, maka kita bisa mencoba melirik penerbit indie untuk mencetak buku kita. Tentu dengan segala konsekwensinya. Insya Allah saya coba menuliskan tentang penerbit indie sebagai referensi jika berminat, pada postingan yang akan datang.

Cukup dulu, ya. Mungkin informasinya kurang komplit, paling tidak sekedar referensi agar sedikit tahu tentang penerbit mayor. Saya hanya menulis yang saya pahami saja.

Get notifications from this blog

1 komentar

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.