√ Bulan Madu di Surga - Halaman Rumah Syamsa

Bulan Madu di Surga


Serial Lembar Ibrah
Dalam kisah Zahid Aswad Bulan Madu di Surga
Dikisahkan oleh Suden Basayev

Zahid sangat bahagia. Ia akan segera menikah. Tidak sembarangan, calon istrinya adalah Zulfah binti Said yang sangat cantik jelita.

Sesampainya di masjid, Zahid segera bersujud syukur. Rasulullah Saw segera mendekatinya.

"Zahid, bagaimana lamaranmu?" tanya Rasulullah Saw.

"Alhamdulillah, diterima, ya Rasulullah."

"Syukurlah. Sudah ada persiapan untuk menikah?"

Pertanyaan Rasulullah Saw membuat Zahid tertunduk. "Bahkan kami tidak punya apa-apa, ya Rasul."

Rasulullah Saw menepuk bahu Zahid. "Jangan berkecil hati, Zahid. Datanglah kepada Abu Bakar, Utsman, dan Abdurrahman bin Auf. Mereka akan mencukupi keperluanmu."

Zahid segera melaksanakan anjuran Rasulullah Saw. Menemui ketiga sahabat yang terkenal kaya dan dermawan itu. Zahid akhirnya mendapat banyak uang untuk membeli persiapan pernikahan.

Zahid segera ke pasar. Membeli segala keperluannya. Tidak hentinya ia bersyukur kepada Allah atas segala kemudahan yang ia dapatkan.

Usai berbelanja, Zahid kembali ke masjid. Di sana sudah berkumpul para sahabat. Mereka membawa perlengkapan senjata masing-masing.

"Ada apa ini?" tanya Zahid.

Salah seorang sahabat yang ada di dekat Zahid menjawab, "Rasulullah Saw menyerukan kita untuk bersiap berjihad. Musuh sedang menuju kemari. Kita segera maju ke medan perang menyongsong mereka."

Zahid beristighfar. "Kalau begitu, aku akan menjual segala keperluan pernikahanku ini. Aku akan membeli kuda terbagus untuk ikut berjihad."

"Zahid, kau akan segera berbulan madu. Pikirkanlah dulu saja pernikahanmu. Soal perang, biar kami yang maju."

"Aku tidak pernah menolak seruan jihad. Tunggulah, aku segera kembali."

Zahid kembali menuju pasar. Menjual segala keperluan menikah yang baru dia beli. Tidak lama, Zahid sudah kembali ke masjid menunggang seekor kuda pilihan.

Maka demikianlah, pasukan kaum Muslimin segera berangkat ke medan perang.

Usai peperangan, Rasulullah Saw mendapat laporan dari salah seorang sahabat, "Ya, Rasulullah, sebagian sahabat telah gugur di medan perang."

"Apa kau melihat Zahid Aswad?"

"Zahid termasuk satu di antara yang telah gugur, ya Rasul."

Rasulullah Saw memandang ke langit. "Hari ini, Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik dari pada Zulfah."

Kabar gugurnya Zahid sampai ke telinga Zulfah. "Ya, Allah, alangkah bahagia calon suamiku. Jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia, ijinkan sekiranya aku mendampinginya di akhirat...."

Get notifications from this blog

2 komentar

  1. سبحان الله. ربنا أمتنا شهداء

    BalasHapus
  2. Baca ini jadi kepikiran materi Historical Fiction. Hehehe...
    Bagus penuturannya Mas Wakhid. FYI, saya baru tahu ada kisah Zahid Aswad ini.

    BalasHapus

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.