√ Takut Kuburan - Halaman Rumah Syamsa

Takut Kuburan



Gendhuk Nicole adalah anak yang hiperaktif. Seolah tak kenal rasa capai, polah tingkahnya kadang membuat orangtuanya, Jon Koplo dan Lady Cempluk, geleng-geleng kepala.

Suatu hari, Koplo beserta istri dan anaknya, sepulang dari Solo dan hendak kembali ke Weru, Sukoharjo, tempat tinggalnya, singgah di masjid Tawangsari.

"Kita Salat Asar dulu," kata Jon Koplo.

Cempluk segera masuk ke tempat wudu wanita, sementara Gendhuk Nicole langsung main perosotan di halaman masjid yang merangkap taman kanak-kanak alias TK.

Melihat Gendhuk asyik bermain, Koplo segera berseru, "Ndhuk, kamu main-main dulu ya, Bapak mau ambil wudu."

"Iya, Pak," jawab Gendhuk senang sekali. Ia pun gonta-ganti menaiki permainan.

Jon Koplo lekas masuk ke kamar kecil karena harus buang air sebelum mengambil wudu. Saat di dalam kamar kecil itulah ia mendengar anaknya berteriak-teriak histeris sambil menangis.

Buru-buru Koplo menyudahi buang air dan bergegas keluar. "Ana apa, Ndhuk, kok bengok-bengok?"

Gendhuk Nicole yang sedang berada di atas permainan terlihat girap-girap tidak bisa turun.

"Pak, takut... Takut...!"

"Takut apa?"

Gendhuk menunjuk ke balik tembok pagar masjid. "Takut itu, Pak!"

Koplo segera melongok ke luar tembok, ternyata masjid itu bersebelahan dengan tanah pekuburan dan hanya terhalang tembok. Berada di puncak mainan panjat, Gendhuk Nicole dengan jelas bisa melihat ke sana.

"Oalaaah... Kamu takut kuburan, ta, Ndhuk... Hahaha, ayo turun sini...!"

Dibantu bapaknya, Gendhuk Nicole yang ketakutan segera turun. "Anak bandel kok takut kuburan, Ndhuk... Ndhuk...!"

Sabtiyaningsih
Sidowayah RT 001/RW 006, Ngreco, Weru, Sukoharjo

Dimuat di koran Solopos edisi Kamis Kliwon, 16 Maret 2017

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.