Bensin Dibungkus
Saking semangatnya mencari nafkah untuk anak-istri, Jon Koplo yang baru saja membuka warung bakso di bilangan pabrik Sritek Sukoharjo, juga melengkapi dengan jualan bensin eceran dengan menempatkan botol-botol bensin di depan warungnya.
Suatu hari, setelah membuka warung dan menyiapkan segala sesuatunya, Jon Koplo menunggu pembeli. Tak berapa lama, datanglah Tom Gembus bersama istrinya, Lady Cempluk dengan berboncengan motor. Motor berhenti di depan warung bakso Jon Koplo.
"Alhamdulillah, pembeli pertama hari ini," batin Jon Koplo sambil membuka tutup dandang bakso, agar aroma kuahnya terbawa angin dan memanggil orang untuk jajan.
Tom Gembus sudah turun dari motor, juga istrinya. "Dua, Mas!" seru Gembus sambil melongok ke arah Jon Koplo.
"Siap, Pak!" jawab Koplo penuh semangat, segera memasukkan butiran bakso ke dandang yang mengepul sedap. Sementara Tom Gembus terlihat membuka jok motornya.
Tom Gembus dan Lady Cempluk tidak juga masuk ke warung, Jon Koplo segera bertanya, "Dua dibungkus, Pak?"
Tom Gembus yang kemudian menyadari ada yang tidak beres. Segera ia menyahut, "Ngapunten, Mas. Saya bukan mau beli bakso, tapi beli bensin."
Woalah! Mendadak Jon Koplo jadi malu sendiri. Ia segera menuju rak botol bensin. "Dua ya, Pak? Ngapunten nggih...."
Gembus hanya senyum-senyum, juga Lady Cempluk. Masa mau beli bensin dibungkus, Mas...
Wakhid Syamsudin
Sidowayah RT 001/ RW 006 Ngreco, Weru, Sukoharjo
Dimuat di harian Solopos edisi Kamis, 12 Mei 2016
Get notifications from this blog
Ma-sya Allah
BalasHapusKeren, tulisan bisa nembus media cetak.
Mohon berbagi ilmunya cara mudah tembus media cetak.
Terima kasih
Alhamdulillah bang. Ini tulisan sangat sederhana kok.
HapusBisa baca caranya di http://coretanbasayev.blogspot.com/2012/11/kirim-kisah-lucu-di-solopos.html