Mengapa Musti Begini?
Mendapat undangan buka bersama di Ponpes Qoryatul Quran di Kauman, Jatingarang, Weru. Datang ke sana bersama Bowo, Lek Sukiran dan Pakde Muri. Undangan jam 4 sore, acara dimulai sekitar pukul 5. Biasa, molor adalah hal wajib. Beruntung kami berangkat dari rumah lewat jam 4.
Saat menunggu acara dimulai, ketika duduk di ruangan acara, ada seorang teman, yang setahuku adalah aktivis PKS, berbisik padaku, “Kok panitia pondok orang-orang MMI semua, ya?”
“Kurang tahu. Tapi kan banyak juga dari Dewan Dakwah dan kelompok lainnya,” bisikku juga.
“Ponpes ini sepertinya binaan MMI.”
“Setahuku milik umat Islam, tanpa membedakan kelompok.”
Teman ini lalu berbisik, “Dilihat dari orang-orangnya kentara MMI. Semoga tidak seperti Ngruki.”
“Ah, ini kan pondok tahfizul Quran, pasti lebih mengutamakan penghafalan Quran,” kataku. Lagian apa yang salah dengan MMI ataupun Ngruki, batinku.
“Iya, dan semoga tidak seperti Ngruki.”
Aku tak melanjutkan bisik-bisik karena acara sudah dimulai. Kenapa pondok pesantren baru dan berniat baik begini musti pakai dicurigai begini-begitu? Mari berlomba dalam kebaikan, jangan melulu saling menjegal!
Get notifications from this blog
Oya, buka pake bakso!
BalasHapusEnak donk menune!
BalasHapusora ngajak-ngajak we...
BalasHapus