√ Ada-Ada Saja - Halaman Rumah Syamsa

Ada-Ada Saja

Waktu demo keur di Ngijo, Karangmojo. HP-ku berbunyi, menandakan ada telepon masuk. Aku lekas izin ke Ibu-Ibu yang sudah berkumpul di ruang tamu rumah Pak RT, untuk mengangkat telepon sebentar.

"Ini Abdu, Mas," suara suami Endang, pakai nomer baru.

"Iya, ada apa?" tanyaku.

"Di situ ada kabar apa, Mas?"

"Maksudnya?"

"Nggak ada apa-apa, kan?" ia menekankan.

Aku tambah nggak paham. "Maksudnya, ada apa? Aku lagi keliling, nggak di Ndayah."

"Tapi, nggak ada terjadi apa-apa, kan, Mas?" Abdu masih membingungkan.

"Nggak ada apa-apa, kok," kataku meski masih belum jelas.

"Ini, Mas, tadi ada SMS yang nyasar ke teman-teman kantorku, katanya, mertuanya Abdu meninggal, gitu ...."

Heh? Mertuanya Abdu ..., Lek Sukiran?! Nggak mungkin, tadi sebelum berangkat kan beliau masih minta tolong membenarkan kacamatanya yang copot dari frame. Tidak sakit, tidak kenapa-napa.

"Biar kuhubungi rumah dulu, Mas, nanti kukabari hasilnya," kataku lekas.

Kutelepon istriku tercinta.

"Kenapa, Akh?" hehe, masih kumat pake 'Akh'.

Kuceritakan telepon Abdu. Dia tertawa ringan. Darinya kudapat kabar menggelikan.

Nah, kelengkapan ceritanya begini (versi yang berhasil kutangkap): Ada SMS nyasar ke HP teman kantornya Abdu bahwa mertua Abdu (Lek Sukiran, red.) meninggal dunia! Hebohnya, ada satu teman Abdu yang berangkat takziah ke Sidowayah! Nanya rumah 'almarhum', dan yang ditanyai adalah Lek Sukiran sendiri! Bayangkan saja, ya, kejadian konyolnya!! Hehehe ...!

Get notifications from this blog

Jangan lupa beri komentar, ya... Semoga jadi ajang silaturahim kita.